Rabu, 06 Januari 2016

the first love in the first meeting


Namaku fanya agustini, seluruh keluarga dan temanku memanggilku dengan sebutan anya. aku seorang gadis yang memiliki mata sipit, berhidung mancung, dan berkulit kuning langsat.
Aku seorang murid sekolah menengah atas di salah satu sekolah ternama dikotaku.
Pagi yang indah ku mulai dengan jogging mengelilingi sebuah taman di dekat perumahanku. Seperti biasa aku tak pernah lepas dari Jacky anjing pudel kecilku yang menggemaskan. 

Aku mulai merasa berkeringat dan nafasku mulai tak beraturan.
Aku mulai mencari tempat duduk untuk mengistirahatkan tubuhku sejenak.
“teng neng neng teneneng neneng”. Suara itu, suara yang tak asing ditelingaku. Yapsss suara penjual ice cream.
“mas ice cream coklat satu yah”
Penjual itu menyodorkan sebuah ice cream di tanganku, dan aku mulai merogoh saku celaku untuk membayar ice cream tersebut.

Saat aku akan membuka ice cream tersebut, tanpa kusadari jack sudah tidak ada di genggamanku.
“OMG, jackkkkkkk” aku berteriak mencari Jack sambil bangkit dari tempat dudukku.
Aku sangat menyayangi Jack, Jack adalah anjing pemberian papaku saat aku berulang tahun yang 14 tahun.
“Jack, dimana kamu?” aku terus mencari Jack di celah celah rerumputan hijau
Aku benar benar gelisah mencarinya, mataku mulai berkaca kaca. Aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri kalo sampai Jack tak dapat kutemukan.
Keramain taman tersebut menyulitkan usahaku untuk mencari anjing berukuran kecil seperti Jack. Tiba tiba aku mendengar sebuah teriakan dari pintu masuk taman tersebut “Tolonggggggggggggggggg”
Ku dekati teriakan tersebut, untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Aku berfikir bahwa ada sesorang yang di jambret, namun aku tidak  meyakini hal itu. Selama  15 tahun aku bermain di taman ini namun tak pernah ada kejahatan criminal yang terjadi.
Betapa terkejutnya saat aku melihat seorang pria yang dikejar kejar oleh Jack.
“Jack, itu Jack” aku mulai mengejarnya
“Tolongggggggggggg” pria itu masih berlari kocar kacir
Kudapati Jack dan aku mulai memeluknya
“Honey” ku belai lembut bulu di tubuhnya
Ku hampiri pria itu, pria yang begitu tampan dengan tinggi kisaran 172 cm dengan mata biru dan kulitnya yang cukup putih dalam ukuran pria.
“maafin anjing aku yah” aku mulai menyapanya
Dia hanya mengangguk sambil mengatur nafasnya
aku menyodorkan ice creamku kepadanya
“ini buat kamu, sebagai permohonan maaf aku”
Dia mengambil ice cream itu dan memperhatikan wajahku “thanks yah”
“aku duluan yah” kataku sambil berlalu meninggalkan pria itu
Sesampainya dirumah, aku langsung membersihkan diri dan mengganti pakainku.
“Tok tok tok” sebuah ketukan kecil dari pintu kamarku
Kubuka pintu itu, dan kulihat wanita setengah baya di hadapanku yang sangat cantik
“sayang ayo sarapan dulu, papa udah di ruang makan”
“iya mah, bentar yah aku kasih makan Jack dulu”
“mama tunggu yah sayang, jangan lama lama”
“ok mah” kudaratkan ciumanku di pipi mamaku.
Aku berjalan menuruni anak tangga menuju halaman belakang tempat kandang Jack berada.
Kusodorkan sebuah mangkuk besar yang berisi makananya.
Jack langsung memakan makananya dengan lahap.
“Kamu pasti lapar yah honey, makanya tadi kamu ngejar ngejar cwo tadi. Pasti dalam pikiran kamu cwo tadi itu daging segar hahaha Atau jangan jangan kamu suka dia yah” aku tesnyum sambil membayangkan pria itu “dia ganteng”
Lamunanku di hancurkan oleh suara lolongan si Jack”guk guk”
Aku pergi meninggalakan Jack dan segera menuju ruang makan.
Kuhabiskan sepring roti dengan selai coklat didalamnya, yang begitu nikmat dan secangkir susu coklat hangat.
“sayang, ayo berangkat. Papa ada meeting sama clien” papa bangkit dari tempat duduknya dan mengambil sebuah tas yang biasa ia bawa ke kantor.
Aku mencium tangan mamaku, dan masuk kedalam mobil jazz merah papaku.
Mama mencium tangan papaku dan papa mencium kening mamaku dengan penuh kasih sayang.
“jaga rumah yah mah”
“iya pah, papah hati hati dijalan. Jangan kebut kebutan”
Mobil kami mulai berlalu meninggalkan rumah itu.
Aku sangat bahagia memiliki orang tua yang saling menyayangi, dan mencintai aku putri tuggal dari mereka.
Sesampainya disekolah, aku langsung menuju kelasku dan “klingggggggggggggg” bel berbunyi sebagai isarat pelajaran akan di berlangsung.
Aku duduk di bangku paling belakang kelas,bukan berarti aku bodoh yah gengsssss, aku duduk di belakang karena aku ga mau sombong hehe dan meberikan kesempatan kepada yang lain untuk pintar, abis aku bosen dari TK aku juara kelas terus hahahaaha
Hari ini adalah pelajaran bahasa inggris dengan guruku yang bernama “Miss Rachel”
“good morning miss” sapa seluruh siswa di kelas
“Morning”dengan senyum manis dibibir kecilya
“anak anak sekarang kita kedatangan murid baru dari jawa tengah”
“ahhh, pasti udik tuh anak” ucap salah seorang pria terpopuler di sekolah yang bernama bara
“pastinya lah bep, ga ada yang nandingin ketampanan kamu” jawab seorang wanita di sebelahnya dengan manja sambil merangkul tangan pria itu. Ia bernama angel
“apaan sih loh jiji gue” ucapp pria itu sambil menyingkirka tangan wanita ganjen itu.
Aku terlalu sibuk menatap layar smartphone ku, sambil membalas chatting dari teman temanku. Aku benar benar tidak memperhatikan apa yang terjadi di kelasku.
“Ayo silahkan masuk nak” guru mempersilahkan pria itu untuk masuk
Langkah kaki itu perlahan lahan mulai memasuki kelas, betapa terkejutnya seisi kelas menatap pria itu.
“OH MY GOD, how handsome you are”. Kata angel sambil nganga
“gue harus keliatan cantik di depan dia” ucap angel sambil sibuk mencari alat make up di tasnya.
Dia menatap wajahnya di cermin, sambil menancapkan bedak dengan sedikit goresan lipstick di bibirnya.
“Gue udah cantik” angel menutup kaca bedaknya
“Cwe gila lo” bisik bara di telinga angel
“Sirik aja lo, sekarang my baby sugar bukan lo lagi bara. Lo gue end”.
“Bodo amat, lo aja yang kecentilan deketin gue. Gue aja jiji ama lo. Liat tuh cwe yang gue suka mah anya”
Angel mengabaikan ucapan bara. 
Seluruh murid wanita, bengong memeperhatikan pria itu, kecuali aku. Pria jawa yang berwajah bule
“nama saya Steve joyo kusumo, saya pindahan dari salah satu sekolah di jawa tengah”
“cukup steve, kamu duduk di……………..” mata miss Rachel mencari tempat duduk kosong di kelas itu.
“ganteng, duduk disebelah aku aja” ucap Angel
“samping saya aja miss”
“disini aja miss”
“disini aja dong”
Beberapa wanita menawarkan diri untuk duduk disebelahnya
“duduk di samping anya yang steve, pojok belakang”. Ucap miss Rachel
Seluruh siswi bersorak kecewa”huuuuuuuuuuuuuuuuuuuu”
Ketika steve berjalan menuju tempat duduknya, sebuah kaki mengahalangi langkah kakinyanya dan BRUKKK
Siswa tertawa terbahak bahak
“Lo jangan deketin cwe yang duduk disamping lo, dia cwe gue”. Ancam bara
Steve mulai bangkit dan kembali melanjutkan langkahnya.
 Pelajaranpun berlangsung dengan tenang. Tiba tiba di kacaukan oleh tawa yang keluar dari mulutku. HAHahahahahha
Seluruh murid membalikan kepalanya kerahku.
Mukaku mendadak merah saat kulihat seisi kelas mentapku.
“anya, siniin hp kamu” ucap miss Rachel dengan ttapan marah
“saya ga lagi main hp miss” ku gelengkan kepalaku untuk meyakinkan miss Rachel
“Anyaaaaaa cepat”
Akhirnya aku bangkit dari tempat dudukku, saat akan keluar dari bangku. Betapa terkejutknya aku saat kulihat pria di sampingku, pria yang kulihat tadi pagi di taman.
“kamu” ucap kami berdua dengan kompak
Aku mengahmpiri miss Rachel dan memberikan hpku.
“pulang sekolah kamu ambil lagi hp kamu di meja saya” perintah miss Rachel
Aku mengangguk dengan malu, ini bukan pertama kalinya aku ketahuan sedang bermain handphone saat pelajaran sedang berlangsung.
Tiba tiba “Kringggggggggggggggggggg” bel pulang sekolah berbunyi.
“miss udah pulang, Hp saya dong” sambil menyodorkan tanganku.
“ini yang terkahir kamu main hp di pelajaran saya”.
“ok” ucapku dengan senyuman
Seluruh murid meninggalkan kelas tidak beraturan.
“Anya, aku anterin kamu pulang yah” tawaran yang seperti biasa keluar dari Bara
“aku pulang di jemput papa, bar” aku tersenyum kepadanya
 “yaudah aku duluan yah anya” dia berlalu meninggalkan kelas
Bara adalah seorang pria yang tidak henti henti mengejarku. Dia seorang kapten basket. Dia tampan dan banyak di kagumi oleh wanita di sekolahku. Namun entah kenapa, dia selalu mengabaikan wanita wanita yang berusaha mendekatinya. Dia hanya tertarik kepadaku. Beberapa kali ia mengutarakan perasaanya kepadaku. Beberapa kali pula aku menolakya. Karena aku tidak memiliki perasaan yang sama sepertinya.
Kini di kelas tinggal aku dan steve. Aku biasa menunggu papaku di kelas.
“ko kamu belum pulang?” Tanya steve
“aku lagi nungguin papa, kamu kenapa belum pulang?” Tanya aku balik dengan tetap menatap layar poselku.
“aku nunggu kamu sampai papa kamu datang”
Aku mentapnya dengan jantung yang berdebar debar, aku tidak mengerti apa yang aku rasakan.
“bolehkan aku nemenin kamu?” Tanya steve lagi
Aku hanya mengangguk sambil tersenyum
Dia mengulurkan tangannya kerahku. “aku steve”
Aku menjabat uluran tanganya “aku anya”
“aku ga nyangka ternayata kita ketemu lagi disini” kata steve
“iya aku juga, maaf yah buat tadi pagi”
“gpp ko, aku Cuma takut aja sama anjing. Thanks yah buat ice creamnya”
“iya sama sama steve”.
“BTW kamu kenapa tadi sibuk main HP?”
“aku Cuma ga suka aja sama pelajaran b.inggris. jadi aku ga pernah memperhatikan apa yg diajarkan”.
“why” dengan fasihnya ia melafakan kata itu
“yah karena aku ga bisa” jawabku singkat
“aku bakal ajarin kamu tiap hari kalo perlu. Aku jamin kamu bakal suka dan nilai kamu lebih baik lagi”.
“tapi aku ga tertarik b.ingris dan…………….”
Sebelum aku menjalaskan alsanku, dia menutup mulutku dengan jari telunjuknya.
“kamu boleh ga suka sama sesuatu, tapi bukan berarti kamu ga berusaha belajar dan berusaha menyukaikan?” steve mengucapakn itu dengan senyum yang bgtu manis
“ping” pesan singkat berbunyi dari ponselku.
Kubuka pesan itu yang berisi

From: dady <3
Sayang, papa udah di gerbang
“Steve, papa aku udah sampe. Makasih yah udah nemenin aku. Aku duluan”. Sambil menggendong tas ranselku.
Saat aku mulai melangkahkan kakiku menjauhi steve tiba tiba. “Anya”
Aku menghentikan kakiku dan menoleh
“boleh minta pin bb kamu?”
Aku mulai menyebutkan pin bbku, tanpa menghampiri steve.
“atur suhun mba yu”
Aku tertawa kecil melihat steve menggunakan bahasa jawa dengan wajahnya yang bule
Aku melangkahkan kembali kakiku kerah gerbang sekolah, kutolehkan wajahku ke arah steve yang masih memperhatikanku dari kejauhan.
“Hati hati anya” teriakan itu terdengar jelas di telingaku, aku hanya tersenyum kecil kearahnya.
Setibanya dirumah, aku selalu tersenyum membayangkan betapa lucunya wajah steve. Aku tidak mengerti apa yang aku rasakan saat ini. Perasaan yang sebelumnya tidak pernah aku rasakan. Apakah ini cinta? Apa aku telah merasakan betapa indanya cinta pertama pada pandangan pertama. Dia benar benar telah merebut perhatianku, pikiranku, bahkan hatiku yang selama ini tak bisa kuberikan pada pria manapun.
Tuhan, jika memang ini cinta. Semoga cinta yang aku miliki adalah benar adanya, bukan suatu kesalahan yang akan berujung pada kesedihan.

Aku mulai merubah posisi tidurku kesana kemari, sambil terus tersenyum dan memeluk boneka teddy besarku.
“ping” suara bbmku berbunyi membuyarkan lamunanku.
Aku mulai gemetar menggenggam ponselku, dan kubuka pesan itu
Bara saputra
Kau adalah sebuah bunga mawar yang akan selalu aku usahakan untuk terus aku dapatkan
Aku tidak pernah perduli seberapa banyak duri yang akan menusak tangan ini
Dan seberapa banyak pria yang akan melakukan hal yang sama
Kau bunga mawar yang akan selalu indah dalam taman di hati ini
Merahmu mampu mencuri perhatianmu
Wangimu akan selalu mampu mengaharumkan duniaku
Ku selalu menantikanmu sampai di ujung batas nafas ini

“Huh kirain dari steve”. Sambil memanyunkan bibirku karena pesan yang aku harapkan bukan dari orang yang aku bayangkan.
Kututup kembali poselku, tanpa membalas apapun pesan bara
“ping” lagi lagi ponselku bordering
“aku yakin kalo kali ini dari steve.” Aku mebuka dengan penuh semangat
Bara Saputra
Aku tak pernah takut akan gelapnya malam
Karena aku memiliki bintang yang akan selalu bersinar
Kau begitu jauh untuk ku gapai
Kau terlalu indah untuk ku miliki
Aku hanya mampu melihatmu dari jarak yang begitu jauh
Aku selalu mengagumi setiap sinar yang kau pancarkan
Aku berharap suatu hari nanti kau menjatuhkan dirimu kebumi untukku dan aku akan menangkap dan tak akan membiarkamu terluka

Aku mulai kesal sendiri dan menjauhkan posel dari hadapanku.
Tidak terasa aku mulai lelap dalam tidurku, hingga pagi hari. Aku melakukan aktivitas yang biasa aku lakukan sebelum berangkat sekolah. Membersihkan tubuh, bersiap siap dengan sergamku, sarapan, dan memberi makan kesayanganku Jack.
Di mobil aku membuka poselku, dan betapa terkejutnya aku saat aku melihat berapa banyak pesan dari steve.
Aku merasa kesal sendiri di dalam mobil dan mulai ngomel ngomel ga karuan. “ih kenapa semalem aku tidur sih, kenapa aku biarin itu hp jauh dari aku, kalo deketkan pasti aku tau kalo hp bunyi. Ih gara gara bara semua……….. bla bla bla”
“sayang kamu kenapa ngomel ngomel sendiri? Tanya papaku kebingungan
“eh papa, aku gpp ko” aku mengaruk leherku hehe
1 bulan berlalu begitu sangat cepat hingga Semakin hari, aku dan steve semakin dekat. Kita selalu mengabiskan waktu bercanda gurau bersama. Dia juga telah mengajarkan aku b.inggris sehingga niali yang aku dapatkan diluar dugaan. Kini aku menyukai b.inggris berkat steve.
Tiba tiba poselku berbunyi “ping”
Betapa terkejutnya aku saat aku melihat pesan dari steve yang berisi
Steve Jaya Kusomo
Anya tolong aku, aku kecelakaan di taman jl.subroto. aku ga bisa bawa mobil, jemput aku sekarang :’(

Dengan tergesa gesa aku berpamitan meninggalkan rumah dan mulai mengeluarkan mobilku dari perkarangan rumah. Aku menyetir gelisah dan panic memikirkan apa yang terjadi dengan steve.
Sampainya di taman, aku mulai berlari kearah kemurunan, dan aku yakin itu adalah steve.
Aku berlari dengan penuh air mata. “steve bertaham steve”.
Saat aku berusaha menyalip untuk masuk ke keramaian tersebut betapa terkejutnya aku. Kulihat steve berdiri tegak tanpa luka apapun di tengah sebuah tumpukan ice cream coklat membentuk love. Dia tersenyum kerahku dan mulai bernyanyi dengar gitarnya
Aku jatuh cinta kepada dirinya, sungguh sungguh cinta oh apadanya. Tak pernah ku ragu, namun aku tetap menunggu sungguh aku jatuh cinta kepadanya.
ku usap air mataku dengan dengan kedua tanganku. Kini air mata itu berubah menjadi senyuman.
Setelah steve berhenti bernyayi, ada sebuah anjing pudel yang menghampiriku dengan sebuah surat berwarna merah muda di mulutnya.
Aku mengelus anjing itu, mengambil surat itu  dan mulai membacanya
Will you be my girlfriend?
Aku menatap steve dengan magerutkan dagiku, aku tidak mengerti maksud dari surat tersebut. Benarkah steve meningankan aku menjadi kekasihnya.
Semua yang ada disitu bersorak “terima terima terima……..terima terima”
Belum sempat aku menjawab pertanyaan itu, aku dikejutkan lagi dengan 10 anjing pudel yang menggigit setangkai mawar merah dan menyerahkan kepadaku.
Sepuluh tangkai mawar dan surat kini tlah ada di tanganku, aku mengahampiri steve dan
“iya, aku mau”
Semua orang bertepuk tangan gembira.
Steve memeluk tubuhku erat dan mencium keningku.
“ice cream ini yang pernah kamu kasih ke aku waktu pertama kali kita ketemu, anjing itu yang membuat aku mengenalmu.”
Aku tak bisa berkata apa apa lagi selain tersenyum bahagia.
Tiba tiba dorrrrrrrr sebuah kembang api bersinar di angkasa dengan tulisan I Love You Anya
Aku benar benar bungkam, ku peluk lagi tubuh steve

Hari itu adalah hari yang benar benar bahagia dalam hidupku, orang yang aku cintai kini telah resmi menjadi milikku. Aku benar benar bahagia memilikinya. Pria baik, jujur, dan tampan yang telah merebut hatiku. Hari hariku telah berubah indah dan penuh dengan warna.
Disekolah
Ketika aku dan steve sedang makan di kantin, tiba tiba bara datang mengahajar steve
“Buk buk buk”  pukulan itu mengenai wajah steve
“lo jadi anak baru ga usah beragu” bara terus memukul steve
Aku mencoba mereraikan perkelahian mereka, namun mereka benar benar tak bisa di rerai.
“lo udah ngerebut anya dari gue, pecundang” ucap bara
steve membalasa pukulan bara tanpa ampun
Aku panic, aku bingung apa yang harus aku lakukan.
Mereka saling pukul, dan bukkkkkk. Pukulan bara mengenai wajahku.
Akhirnya mereka mengehentikan perkelahiannya namun hanya untuk beberapa detik saja, karena steve benar benar marah bara melukai orang yang ia cintai.
“apa apaan lo mukul cwe gue’” steve penuh emosi dan mengahajar bara lagi
Beberapa murid lainya menghampiri perkelahian mereka,
“hentikan…………………” aku berteriak
Steve menghampiriku dan memegang wajahku “sayang kamu gpp”
Aku tersenyum kepada steve walau dengan air mata yang mengalir
Bara bersujud di kakiku “Anya, aku minta maaf, aku ga sengaja”.
Aku tidak memperdulikan ucapan bara.
“anya please maafin aku nya, aku sayang sama kamu.” Bara mengucapkan kalimat itu dengan nada lembut. “Semuanya gara gara pecundang ini, yang merebut kamu dari aku” bara menunjukan jari tengahnya kearah steve dan nada suaranya berubah menjadi sangat keras.
“aku ga mau lihat kamu lagi bar”
Aku berlalu meninggalkan bara yang masih terduduk kaku sambil mengacak acak rambutnya sendiri. Ia bahkan tidak memperdulikan seberapa banyak orang yang memperahtikanya.

Sejak kejadian itu bara tidak lagi berani mengganguku dan steve. Ia telah merelakan aku bersama orang yang aku cintai bahagia.
3 tahun berlalu, aku dan steve menjalin hubungan tanpa kendala apapun. Bahkan kami nyaris tak pernah bertengkar karena apapun. Hubungan kami berjalan sangat baik.
Hingga pada suatu hari semuanya berubah, aku tak lagi mengenal sesosok steve yang menyenagkan, romantis, dan perhatian.
Aku merasa ia telah berubah, aku tidak mengetahui kesalahan apa yang aku lakukan. Kini ia sering membatalkan janji, jarang meberikan kabar, bahkan ia terlihat menjauhiku di sekolah.
sepulang sekolah diruang kelas
Aku menghampiri bangku steve, karena kini ia tidak lagi duduk di sebelahku.
“steve, aku punya yah sama kamu?” aku memegang tangan steve
“engga ko sayang” jawabnya singkat dan melepaskan genggamanku
“kamu kenapa ngejauhin aku, kamu udah bosen sama aku. Steve liat aku?”
Steve baru mengangkat wajahnya kearahku
“ aku ga bosen sama kamu sayang, aku Cuma pengen sendiri” ia mulai tersenyum
“yang, maafin aku yah. Aku mau kita yang dulu lagi” tanpa kusadari air mataku terjatuh
“kita kan masih kaya dulu, udah yah jangan nagis” steve mengusap air mataku
Aku memegang tangan steve yang masih menempel di wajahku.
Aku mengahmpiri wajah steve yang masih terlihat dingin menatapku, mata itu tidak lagi penuh cinta. Bahkan ia terlihat sperti ia tak mengenalku. Aku memberanikan diri untuk semakin mendekati wajah steve, namun steve membuang wajhnya seolah ia  menolakku.
Dia langsung berdiri dari temapt duduknya “aku pualng duluan yah sayang”
Aku menarik tangan steve dan memeluknya”aku sanyang kamu steve”
Steve melepas pelukan itu, pelukan yang sebelumnya tak pernah ia lepas.
Dia berjalan meninggalkanku.
3 hari beralalu steve tidak masuk sekolah dan tak pernah mengbariku. aku takut hal buruk terjadi padanya. Aku berusaha menelvonya namun tidak aktif. Kucoba datangi tempat tingganya namun pembantu dirumahhnya berkata bahwa steve dan keluarga sedang ke luar kota lantaran urusan pekerjaan.
Hingga suatu sore ponselku berbunyi “ping”
Steve Jaya Kusomo
Sayang kita ketemuan di taman biasa yahh. I love you
 Aku benar benar bahagia mendapat pesan itu, pesan cinta yang telah lama tak ada. Aku bergegas mengeluarkan mobilku menuju salon langgananku.
“malam ini aku harus benar benar cantik di hadapan steve” kataku sendiri
Aku juga mampir di sebuah mall untuk membeli dress dan sepatu baru untuk menambah anggun penampilanku.aku benarbenar tidak sabar menunggu mlm itu.
Akhirnya pukul 19:00 steve telah menungguku di taman.
Aku melihat steve duduk di sebuah bangku yang mengahap air mancur tempat dimana ia menyatakan perasaannya dulu. Aku menutup matanya dari arah belakang.
Dia memegang tangaku “sayanggggg”
Aku melepas tangaku dan duduk di sampingnya “kamu udah lama nunggu yah yang?”
“Aku juga baru sampai yang”
“sayang aku cantik ga malam ini?” aku mengucapkan itu karena sudah lama steve tidak pernah lagi memujiku.
“sayang aku mau ngomong sama kamu” wajah steve mendadak serius
Aku menyerongkan tubuhku untuk mengahap steve”ngomong apa sih sayang” aku mencubit pipi steve
“kamu inget ga tempat ini?” Tanya steve
“eh ehh” aku mengagukan kepala
“ini temapt dimana kita pertama ketemu dan……………….” Sebelum steve melanjutkan kata katanya, aku memotong ucapannya.
“iya waktu itu kamu di kejar Jack anjing kesayangan aku, terus aku kasih kamu ice cream sebagai permohonan maaf aku terus……………………………” ucapanku di putus oleh steve
“yang dengerin aku dulu”
“terus tempat ini jadi saksi bisu cerita cinta kita, kamu nembak aku di air mancur ituu.kamu roamantis bangettttttttttttttt, tempat ini juga tempat dimana kita selalu merayakan anniversary kita, aku kangen banget sama masa masa itu terus…………………………” aku mau melanjutkan ucapaku di putus lagi oleh steve
“yang bisa ga kamu kasih kesempatan aku buat ngomong”
“oke oke” aku memegang tangan steve
“tiga tahun kita jalanin semua, 3 tahun kita bareng2, 3 tahun kita habisin waktu kita.dan aku sekarang aku mau jujur sama kamu. Kalo aku udah ga bisa sama sama lagi sama kamu. Temapt ini juga bakal jadi tempat perpisahan kita”
Aku tertawa kecil menatap wajah steve hehehe”aku tau kamu becanda yang , selera humor kkamu tinggi juga yah yang”. Aku mencubit pipi steve
“aku lagi ga becanda anya, aku serius. Aku udah ga ada rasa lagi sama kamu. Aku udah mencintai orang lain”.
Aku meneteskan air mata, dengan reflexnya aku menutup wajhku dengan kedua tanganku.
Aku menarik nafas dalam  dalam hemmm mmm “semudah itu kamu ngomong steve, kamu ninggalin aku buat orang lain steve”
“Anyyyyaaaaaaaaaa akuuuuu……………..”
“diem steve, aku gam mau lagi ngedenger penjelasan apapun dari kamu. Kamu ga bisa menghargai aku steve. 3 taun steve 3 taun bukan waktu yang sebentar buat kita, tapi kamu ngancurin semuanya dalam 1 hari. Dimana hati kamu steve dimanaa?” aku memukul tubuh steve
Steve hanya diem seribu bahasa
“aku tau selama ini kamu jauhin aku, kamu udah berubah ga kaya dulu karena kamu ada cwe lain. Iya kan?” aku tak mampu menahan emosiku hingga suraku mendadak tinggi
Tanpa sepatah katapun steve meninggalkan aku yang masih dengan emosi dan air mata.
Aku berteriak sekuat mungkin supaya steve mendenagrku “akuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu benciiiiiiii sama kamu steve”.
Sejak malam itu aku benar benar kacau, hidupku berantakan.
Disekolah
“Anya, kamu kenapa?” Tanya bara
Aku benar benar tak memperdulikan bara
Bara menghampiri salah seorang sahabatku yang bernama gita
“git, akhir2 ini anya beda. Dia kenapa? Gue kawatir bgt sama dia”
“emang lo ga tau?”
Bara hanya mengangkat bahu “kenapa git”
“gue kasian sama anya, akhir akhir ini dia seing bengong, dia selalu bungkam mulut. Orang tuanya cerita sama gue kalo anya berubah semenjak dia di putusin steve karena steve suka sama cwe lain”.
“brengsekkkkk” bara memukul bangku yang ada di hadapannya.
Dia berlari mencari steve di lapangan basket.  Tiba tiba dia menghajar steve tanpa ampun
“brengsekk lo udah nyakitin hati orang gue sayang.”
Steve tidak membalas pukulan bara. Wajah steve benar benar memar, darah keluar dari sudut bibirnya.
Pertengakaran itu di rerai oleh siswa lainnya.
“kalo lo gak bisa jaga anya, kenapa lo mulai semuanya brengsek, kenapa lo nyakitin dia, ninggalin dia demi cwe lain”. “dasar pecundang bodoh”. Badan bara di tahan oleh 5 siswa yang ada disekitar.
“lepasin gue!!!!” bara melepaskan tangan orang orang yang berusaha menahannya. Ia berlalu meninggalkan steve.
Satu bulan berlalu kini anya telah kembali semperti semula, karena dukungan bara, keluarga dan sahabatnya. Ketika anya, bara, dan gita sedang ke rumah sakit untuk menjenguk temannya. Tiba tiba ia berpapasan dengan steve, pria yang telah lama pindah sekolah sejak ia di hajar oleh bara.
Steve berjalan dengan seorang wanita. Bara berusaha untuk mengalihkan pandangan aku untuk tidak melihat mereka.
“bar, aku gpp ko”
“tapi anya…………”
“aku udah ga lagi perduli sama dia, aku punya kalian yg selalu support aku” aku memuluk tubuh bara dan gita.
3 hari setelah pertemuannya secara tidak sengaja dirumah sakit. Tiba tiba steve mengirimkan pesan singkat kepada anya.
Anya kaget dan tidak mengerti, apa maksud dan tujuan steve menghubunginya dan mengajaknya bertemu di taman tempat biasa. Apa mungkin dia menginginkanku kembali? Kembali setelah apa yang ia lakukan kepadaku. Apakah dia hanya ingin menggagalkan usahaku untuk melupakanya dan terus mempermainkanku. Kenapa kamu kembali disaat aku telah melupakanmu.
Steve Jaya Kosumo
Anya temui aku di taman tepat jam 12 petang ini.
Aku menelvon gita untuk meminta pendapat, apakah aku harus datang atau tidak. Dan gita menyuruhku untuk menemui steve untuk memastikan apa yg ingin ia lakukan. Bara juga mengatakan hal yang sama dengan gita.
Tepat jam 12 petang aku berada di taman, aku benar benar terkejut taman itu benar benar gelap tak ada cahaya apapun. Aku kesulitan untuk melihat keadaan sekitar. Hatiku benar benar berdebar kencang, kejutan apa yg akan dia lakukan kepadaku.
Tiba tiba dua orang manggandeng tanganku membawa aku menuju air mancur, mereka mengenakan topeng. Saat aku berdiri tepat di depan air mancur. Tiba tiba kulihat cahaya di langit bertuliskan Happy Birthday Anya
Aku benar benar terkejut, karena aku lupa bahwa itu adalah hari ulang tahunku. Lampu satu persatu mulai menyala berwarna warni, taman itu terlihat begitu cantik. Ternyata taman itu benar banar ramai, keluarga steve berkumpul disana dan kulihat beberapa teman sekelasku ikut hadir. Terutama gita dan Bara. Aku tidak menyangka mereka berada disana, karena mereka menolak saat aku mengajaknya untuk ikut bersamaku.
Air mancur yang bertabur lilin indah di dalam kolamnya. Sebuah kue ulang tahun telah ada di hadapanku. Aku bingung apa yang akan terjadi, kenapa steve melakukan hal romantic lagi saat ini. Apakah dia akan melamarku di hari ulang tahunku ini. Apa mungkin dia pura pura meniggalakanku karena untuk mensukseskan misinya. Ahh rasanya tidak mungkin.
Banyak pertanyaan yang terlontar di hatiku, ku tatap sekitarku, namun aku tak mendapati steve, apakah steve akan keluar dengan menunggangi kuda dan meberikanku kejutan lagi.
Aku mendengar mereka semua bernyanyi selamat ulang tahun untukku, mereka terlihat ikut bahagia mereyakan ulang tahunku. Lagi lagi aku mencari sesosok steve di tengah keramain. Namun tak ada, lagu itupun telah selesai di nyanyikan.
Lagi lagi aku terkejut saat sebuah film terputar melalui sebuah layar infokus yang begitu besar. Film yang berisi foto foto aku dan steve dan semua kenangan kita. Aku meneteskan air mata.
Video itu selsai.
aku benar benar tidak mengerti “pembohonggggggggggggg” aku menangis sambil marah
“mana steve, dimana dia? Belum puas dia nyakitin aku?” emosiku benar benar tak bisa ku tahan. Aku mengahancurkan kue ulang tahun itu dengan tangaku.
Aku berniat untuk meninggalkan taman itu dengan penuh kekesalan. Namun tanganku di tarik oleh seorang wanita. Wanita itu benar benar familiar di mataku. Dia adalah wanita yang aku lihat bersama steve di rumah sakit.
“kamuu……..” aku menunjuk wajah wanita itu
“anya tahan emosi kamu”
“eh kamu diem yah, bilang sama pacar kamu steve. Saya ga mau kenal lagi sama dia”.
“anyyaaaaaaaaa… dengarin aku, anya”
“kamu yang harus denger aku, apa maksud dari ini semua, disaat aku udah lupain luka yang aku rasain salama ini, dia dateng lagi. Apa dia mau bikin aku sakit untuk yang kedua kalinya”.
Bara mengahmpiriku dan memelukku.”anya tenang yah”
Aku memeluk tubuh bara”bara, dia jahat. Dia mau mainin perasaan aku lagi” aku mengis dalam pelukan bara.
Bara menuntunku kearah tante anggi (mamahnya steve) yang meneteskan air mata. Aku benar benar bingung kenapa semua yang ada disitu menagis. Apa karena aku mengacaukan suasana pesta itu.
 Tante anggi memelukku erat “steve udah ga ada anya”.
“maksud tante?” suaraku begitu lemah
“steve udah meninggalkan kita semua”.
Aku melepaskan pelukan tante aanggi .”ga mungkin tante, ga mungkin”
Tante anggi memutarkan film yang kedua ucapan ulang tahun dari steve untuk anya, steve benar benar terlihat sangat pucat. Dia berbaring di sebuah tempat tidur dengan infusan dan selang di hidungnya. Suaranya benar benar berat seperti ia merasakan kesakitan yang dalam.  
Anya selamat ulang tahun yah yang ke 17, semoga kamu panjang umur, terus sehat, makin cantik, pinter dan semua yang terbaik buat kamu.
Maafin aku buat semua kesalahan yang aku lakukan selama ini, aku sayang sama kamu melebihi dari apa yang kamu tahu. Aku mencintai kamu seperti udara yang akan selalu aku hirup, kecuali saat aku tak lagi mampu bernafas.
Anya, andai kamu tahu tepat di hari ulang tahun kamu ini. Aku ingin banget melamar kamu untuk menjadi istri aku. Tapi aku ga bisa anya, aku ga akan punya waktu selama itu.
Mungkin ini suara terkahir aku buat kamu, aku ga kan lagi bisa ngeliat senyum manis di wajah kamu, menggengam tangan kamu, dan memuluk kamu lagi.
Kemoterapi yang aku jalani selama ini ga sesakit apa yang aku rasain saat aku liat kamu nangis. Anya andai kamu tahu kalo aku berat banget saat aku jauh dari kamu. Aku bener bener tersiksa saat aku harus berbohong kalo aku mencinta yang lain. Aku melakukan semua ini, karena aku pengen kamu bahagia. Aku ga mau ninggalin kamu dalam keadaan kamu mencintaiku, karena itu bakal nyakitin hati kamu. Aku lebih baik di benci kamu agar kamu lebih mudah melupakan aku.
Anya aku cinta kamu.
Film itu tidak selesai sampai disitu, aku melihat saat dimana steve beberapa kali keluar masuk rumah sakit untuk kemoterapi dan check up, aku juga melihat bagaimana usaha dia untuk membuat semua ini, kejutaan ini dalam kedaan yang benar benar menghawatirkan.
Amarahku berubah menjadi penyesalan. Aku tak mampu lagi berdiri, aku tertatih dan berteriak histeris “steve …………………………maafin aku”.
Tante anggi memelukku dan membangunkan tubuhku. “steve nitipin ini buat kamu”
Aku membuka kotak itu yang berisi cincin dan memakainya. Aku memeluk tante anggi
“tante maafin aku”.
“kamu inget, waktu steve ga dateng jemput kamu buat nonton? “ kata tante anggi
“dia bukan ingkarin janji, tapi dia drop. Dia dilarikan kerumah sakit dan ga sadarkan diri. Bahkan dalam kedaan sakit sekalipun, dia selalu berusaha untuk membuat kamu bahagia.dia berusaha buat nepatin janjinya buat nemuin kamu. Dia gam au buat kamu kecewa. Tapi tante larang karena dia bener2 lemah.”
“tante, andai aku tahu kalo steve sakit, aku pasti nemenin dia  buat support dan nyakinin kalo dia bakal sembuh dan ga nyerah sama semuanya.”
“kamu ga perlu nyalahin diri kamu, kamu cukup menyadari betapa cintanya dia sama kamu”.
“cwe yang kamu liat dirumah sakit itu, dia dewi dia sepupu steve. Saat itu steve baru sadar dari komanya selama 1 minggu. Dan saat kamu datang kerumah, sebenernya kita bukan ke luar kota tapi kita di rumah sakit untuk kemo penyembuhan steve”. 
Sesampainya dirumah aku langsung berlari menuju gudang, aku membongkar kardus yang berisi semua kenangan aku bersama steve. Foto foto yang udah aku gunting aku susun kembali meski tak sempurna, baju dan boneka yang telah aku hancurkan aku jahit kembali dengan tangaku. Dan semua yang telah hancur, aku perbaiki. Sebagai mana perasaanku yang dulu benci kini telah berubah menjadi cinta.
Sejak saat itu aku benar benar menyesali dan belajar untuk tidak mempercayai apa yang aku lihat dan apa yang aku dengar. Karena perasaan dan hati tak akan pernah membohongi diri. Andai aku tau kalo waktu yang kamu miliki singkat, aku ingin menciptakan kebahagiaan disetiap detiknya. Steve kamu memang udah ga ada, tapi cinta aku ke kamu akan selalu ada disini, dihatiku.


The end