Namaku fanya agustini, seluruh keluarga dan temanku
memanggilku dengan sebutan anya. aku seorang gadis yang memiliki mata sipit,
berhidung mancung, dan berkulit kuning langsat.
Aku seorang murid sekolah menengah atas di salah
satu sekolah ternama dikotaku.
Pagi yang indah ku mulai dengan jogging mengelilingi
sebuah taman di dekat perumahanku. Seperti biasa aku tak pernah lepas dari
Jacky anjing pudel kecilku yang menggemaskan.
Aku mulai merasa berkeringat dan nafasku mulai tak beraturan.
Aku mulai mencari tempat duduk untuk
mengistirahatkan tubuhku sejenak.
“teng neng neng teneneng neneng”. Suara itu, suara
yang tak asing ditelingaku. Yapsss suara penjual ice cream.
“mas ice cream coklat satu yah”
Penjual itu menyodorkan sebuah ice cream di
tanganku, dan aku mulai merogoh saku celaku untuk membayar ice cream tersebut.
Saat aku akan membuka ice cream tersebut, tanpa
kusadari jack sudah tidak ada di genggamanku.
“OMG, jackkkkkkk” aku berteriak mencari Jack sambil
bangkit dari tempat dudukku.
Aku sangat menyayangi Jack, Jack adalah anjing
pemberian papaku saat aku berulang tahun yang 14 tahun.
“Jack, dimana kamu?” aku terus mencari Jack di celah
celah rerumputan hijau
Aku benar benar gelisah mencarinya, mataku mulai berkaca
kaca. Aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri kalo sampai Jack tak dapat
kutemukan.
Keramain taman tersebut menyulitkan usahaku untuk
mencari anjing berukuran kecil seperti Jack. Tiba tiba aku mendengar sebuah
teriakan dari pintu masuk taman tersebut “Tolonggggggggggggggggg”
Ku dekati teriakan tersebut, untuk mencari tahu apa
yang sebenarnya terjadi.
Aku berfikir bahwa ada sesorang yang di jambret,
namun aku tidak meyakini hal itu. Selama
15 tahun aku bermain di taman ini namun
tak pernah ada kejahatan criminal yang terjadi.
Betapa terkejutnya saat aku melihat seorang pria
yang dikejar kejar oleh Jack.
“Jack, itu Jack” aku mulai mengejarnya
“Tolongggggggggggg” pria itu masih berlari kocar
kacir
Kudapati Jack dan aku mulai memeluknya
“Honey” ku belai lembut bulu di tubuhnya
Ku hampiri pria itu, pria yang begitu tampan dengan
tinggi kisaran 172 cm dengan mata biru dan kulitnya yang cukup putih dalam
ukuran pria.
“maafin anjing aku yah” aku mulai menyapanya
Dia hanya mengangguk sambil mengatur nafasnya
aku menyodorkan ice creamku kepadanya
“ini buat kamu, sebagai permohonan maaf aku”
Dia mengambil ice cream itu dan memperhatikan
wajahku “thanks yah”
“aku duluan yah” kataku sambil berlalu meninggalkan
pria itu
Sesampainya dirumah, aku langsung membersihkan diri
dan mengganti pakainku.
“Tok tok tok” sebuah ketukan kecil dari pintu
kamarku
Kubuka pintu itu, dan kulihat wanita setengah baya
di hadapanku yang sangat cantik
“sayang ayo sarapan dulu, papa udah di ruang makan”
“iya mah, bentar yah aku kasih makan Jack dulu”
“mama tunggu yah sayang, jangan lama lama”
“ok mah” kudaratkan ciumanku di pipi mamaku.
Aku berjalan menuruni anak tangga menuju halaman
belakang tempat kandang Jack berada.
Kusodorkan sebuah mangkuk besar yang berisi
makananya.
Jack langsung memakan makananya dengan lahap.
“Kamu pasti lapar yah honey, makanya tadi kamu
ngejar ngejar cwo tadi. Pasti dalam pikiran kamu cwo tadi itu daging segar
hahaha Atau jangan jangan kamu suka dia yah” aku tesnyum sambil membayangkan
pria itu “dia ganteng”
Lamunanku di hancurkan oleh suara lolongan si
Jack”guk guk”
Aku pergi meninggalakan Jack dan segera menuju ruang
makan.
Kuhabiskan sepring roti dengan selai coklat
didalamnya, yang begitu nikmat dan secangkir susu coklat hangat.
“sayang, ayo berangkat. Papa ada meeting sama clien”
papa bangkit dari tempat duduknya dan mengambil sebuah tas yang biasa ia bawa
ke kantor.
Aku mencium tangan mamaku, dan masuk kedalam mobil
jazz merah papaku.
Mama mencium tangan papaku dan papa mencium kening
mamaku dengan penuh kasih sayang.
“jaga rumah yah mah”
“iya pah, papah hati hati dijalan. Jangan kebut
kebutan”
Mobil kami mulai berlalu meninggalkan rumah itu.
Aku sangat bahagia memiliki orang tua yang saling
menyayangi, dan mencintai aku putri tuggal dari mereka.
Sesampainya disekolah, aku langsung menuju kelasku
dan “klingggggggggggggg” bel berbunyi sebagai isarat pelajaran akan di
berlangsung.
Aku duduk di bangku paling belakang kelas,bukan
berarti aku bodoh yah gengsssss, aku duduk di belakang karena aku ga mau
sombong hehe dan meberikan kesempatan kepada yang lain untuk pintar, abis aku
bosen dari TK aku juara kelas terus hahahaaha
Hari ini adalah pelajaran bahasa inggris dengan
guruku yang bernama “Miss Rachel”
“good morning miss” sapa seluruh siswa di kelas
“Morning”dengan senyum manis dibibir kecilya
“anak anak sekarang kita kedatangan murid baru dari
jawa tengah”
“ahhh, pasti udik tuh anak” ucap salah seorang pria
terpopuler di sekolah yang bernama bara
“pastinya lah bep, ga ada yang nandingin ketampanan
kamu” jawab seorang wanita di sebelahnya dengan manja sambil merangkul tangan
pria itu. Ia bernama angel
“apaan sih loh jiji gue” ucapp pria itu sambil
menyingkirka tangan wanita ganjen itu.
Aku terlalu sibuk menatap layar smartphone ku,
sambil membalas chatting dari teman temanku. Aku benar benar tidak
memperhatikan apa yang terjadi di kelasku.
“Ayo silahkan masuk nak” guru mempersilahkan pria
itu untuk masuk
Langkah kaki itu perlahan lahan mulai memasuki
kelas, betapa terkejutnya seisi kelas menatap pria itu.
“OH MY GOD, how handsome you are”. Kata angel sambil
nganga
“gue harus keliatan cantik di depan dia” ucap angel
sambil sibuk mencari alat make up di tasnya.
Dia menatap wajahnya di cermin, sambil menancapkan bedak
dengan sedikit goresan lipstick di bibirnya.
“Gue udah cantik” angel menutup kaca bedaknya
“Cwe gila lo” bisik bara di telinga angel
“Sirik aja lo, sekarang my baby sugar bukan lo lagi
bara. Lo gue end”.
“Bodo amat, lo aja yang kecentilan deketin gue. Gue
aja jiji ama lo. Liat tuh cwe yang gue suka mah anya”
Angel mengabaikan ucapan bara.
Seluruh murid wanita, bengong memeperhatikan pria
itu, kecuali aku. Pria jawa yang berwajah bule
“nama saya Steve joyo kusumo, saya pindahan dari
salah satu sekolah di jawa tengah”
“cukup steve, kamu duduk di……………..” mata miss Rachel
mencari tempat duduk kosong di kelas itu.
“ganteng, duduk disebelah aku aja” ucap Angel
“samping saya aja miss”
“disini aja miss”
“disini aja dong”
Beberapa wanita menawarkan diri untuk duduk
disebelahnya
“duduk di samping anya yang steve, pojok belakang”.
Ucap miss Rachel
Seluruh siswi bersorak kecewa”huuuuuuuuuuuuuuuuuuuu”
Ketika steve berjalan menuju tempat duduknya, sebuah
kaki mengahalangi langkah kakinyanya dan BRUKKK
Siswa tertawa terbahak bahak
“Lo jangan deketin cwe yang duduk disamping lo, dia
cwe gue”. Ancam bara
Steve mulai bangkit dan kembali melanjutkan
langkahnya.
Pelajaranpun
berlangsung dengan tenang. Tiba tiba di kacaukan oleh tawa yang keluar dari
mulutku. HAHahahahahha
Seluruh murid membalikan kepalanya kerahku.
Mukaku mendadak merah saat kulihat seisi kelas
mentapku.
“anya, siniin hp kamu” ucap miss Rachel dengan
ttapan marah
“saya ga lagi main hp miss” ku gelengkan kepalaku
untuk meyakinkan miss Rachel
“Anyaaaaaa cepat”
Akhirnya aku bangkit dari tempat dudukku, saat akan
keluar dari bangku. Betapa terkejutknya aku saat kulihat pria di sampingku,
pria yang kulihat tadi pagi di taman.
“kamu” ucap kami berdua dengan kompak
Aku mengahmpiri miss Rachel dan memberikan hpku.
“pulang sekolah kamu ambil lagi hp kamu di meja
saya” perintah miss Rachel
Aku mengangguk dengan malu, ini bukan pertama
kalinya aku ketahuan sedang bermain handphone saat pelajaran sedang
berlangsung.
Tiba tiba “Kringggggggggggggggggggg” bel pulang
sekolah berbunyi.
“miss udah pulang, Hp saya dong” sambil menyodorkan
tanganku.
“ini yang terkahir kamu main hp di pelajaran saya”.
“ok” ucapku dengan senyuman
Seluruh murid meninggalkan kelas tidak beraturan.
“Anya, aku anterin kamu pulang yah” tawaran yang
seperti biasa keluar dari Bara
“aku pulang di jemput papa, bar” aku tersenyum
kepadanya
“yaudah aku
duluan yah anya” dia berlalu meninggalkan kelas
Bara adalah seorang pria yang tidak henti henti
mengejarku. Dia seorang kapten basket. Dia tampan dan banyak di kagumi oleh
wanita di sekolahku. Namun entah kenapa, dia selalu mengabaikan wanita wanita
yang berusaha mendekatinya. Dia hanya tertarik kepadaku. Beberapa kali ia
mengutarakan perasaanya kepadaku. Beberapa kali pula aku menolakya. Karena aku
tidak memiliki perasaan yang sama sepertinya.
Kini di kelas tinggal aku dan steve. Aku biasa
menunggu papaku di kelas.
“ko kamu belum pulang?” Tanya steve
“aku lagi nungguin papa, kamu kenapa belum pulang?”
Tanya aku balik dengan tetap menatap layar poselku.
“aku nunggu kamu sampai papa kamu datang”
Aku mentapnya dengan jantung yang berdebar debar,
aku tidak mengerti apa yang aku rasakan.
“bolehkan aku nemenin kamu?” Tanya steve lagi
Aku hanya mengangguk sambil tersenyum
Dia mengulurkan tangannya kerahku. “aku steve”
Aku menjabat uluran tanganya “aku anya”
“aku ga nyangka ternayata kita ketemu lagi disini”
kata steve
“iya aku juga, maaf yah buat tadi pagi”
“gpp ko, aku Cuma takut aja sama anjing. Thanks yah
buat ice creamnya”
“iya sama sama steve”.
“BTW kamu kenapa tadi sibuk main HP?”
“aku Cuma ga suka aja sama pelajaran b.inggris. jadi
aku ga pernah memperhatikan apa yg diajarkan”.
“why” dengan fasihnya ia melafakan kata itu
“yah karena aku ga bisa” jawabku singkat
“aku bakal ajarin kamu tiap hari kalo perlu. Aku
jamin kamu bakal suka dan nilai kamu lebih baik lagi”.
“tapi aku ga tertarik b.ingris dan…………….”
Sebelum aku menjalaskan alsanku, dia menutup mulutku
dengan jari telunjuknya.
“kamu boleh ga suka sama sesuatu, tapi bukan berarti
kamu ga berusaha belajar dan berusaha menyukaikan?” steve mengucapakn itu
dengan senyum yang bgtu manis
“ping” pesan singkat berbunyi dari ponselku.
Kubuka pesan itu yang berisi
From: dady <3
Sayang, papa udah di gerbang
“Steve, papa aku udah sampe. Makasih yah udah
nemenin aku. Aku duluan”. Sambil menggendong tas ranselku.
Saat aku mulai melangkahkan kakiku menjauhi steve
tiba tiba. “Anya”
Aku menghentikan kakiku dan menoleh
“boleh minta pin bb kamu?”
Aku mulai menyebutkan pin bbku, tanpa menghampiri
steve.
“atur suhun mba yu”
Aku tertawa kecil melihat steve menggunakan bahasa
jawa dengan wajahnya yang bule
Aku melangkahkan kembali kakiku kerah gerbang
sekolah, kutolehkan wajahku ke arah steve yang masih memperhatikanku dari
kejauhan.
“Hati hati anya” teriakan itu terdengar jelas di
telingaku, aku hanya tersenyum kecil kearahnya.
Setibanya dirumah, aku selalu tersenyum membayangkan
betapa lucunya wajah steve. Aku tidak mengerti apa yang aku rasakan saat ini.
Perasaan yang sebelumnya tidak pernah aku rasakan. Apakah ini cinta? Apa aku
telah merasakan betapa indanya cinta pertama pada pandangan pertama. Dia benar
benar telah merebut perhatianku, pikiranku, bahkan hatiku yang selama ini tak
bisa kuberikan pada pria manapun.
Tuhan, jika memang ini cinta. Semoga cinta yang aku
miliki adalah benar adanya, bukan suatu kesalahan yang akan berujung pada kesedihan.
Aku mulai merubah posisi tidurku kesana kemari,
sambil terus tersenyum dan memeluk boneka teddy besarku.
“ping” suara bbmku berbunyi membuyarkan lamunanku.
Aku mulai gemetar menggenggam ponselku, dan kubuka
pesan itu
Bara saputra
Kau adalah sebuah bunga mawar yang akan
selalu aku usahakan untuk terus aku dapatkan
Aku tidak pernah perduli seberapa banyak
duri yang akan menusak tangan ini
Dan seberapa banyak pria yang akan
melakukan hal yang sama
Kau bunga mawar yang akan selalu indah
dalam taman di hati ini
Merahmu mampu mencuri perhatianmu
Wangimu akan selalu mampu mengaharumkan
duniaku
Ku selalu menantikanmu sampai di ujung
batas nafas ini
“Huh kirain dari steve”. Sambil memanyunkan bibirku
karena pesan yang aku harapkan bukan dari orang yang aku bayangkan.
Kututup kembali poselku, tanpa membalas apapun pesan
bara
“ping” lagi lagi ponselku bordering
“aku yakin kalo kali ini dari steve.” Aku mebuka
dengan penuh semangat
Bara Saputra
Aku tak pernah takut akan gelapnya malam
Karena aku memiliki bintang yang akan
selalu bersinar
Kau begitu jauh untuk ku gapai
Kau terlalu indah untuk ku miliki
Aku hanya mampu melihatmu dari jarak yang
begitu jauh
Aku selalu mengagumi setiap sinar yang kau
pancarkan
Aku berharap suatu hari nanti kau
menjatuhkan dirimu kebumi untukku dan aku akan menangkap dan tak akan
membiarkamu terluka
Aku mulai kesal sendiri dan menjauhkan posel dari
hadapanku.
Tidak terasa aku mulai lelap dalam tidurku, hingga
pagi hari. Aku melakukan aktivitas yang biasa aku lakukan sebelum berangkat
sekolah. Membersihkan tubuh, bersiap siap dengan sergamku, sarapan, dan memberi
makan kesayanganku Jack.
Di mobil aku membuka poselku, dan betapa terkejutnya
aku saat aku melihat berapa banyak pesan dari steve.
Aku merasa kesal sendiri di dalam mobil dan mulai
ngomel ngomel ga karuan. “ih kenapa semalem aku tidur sih, kenapa aku biarin
itu hp jauh dari aku, kalo deketkan pasti aku tau kalo hp bunyi. Ih gara gara
bara semua……….. bla bla bla”
“sayang kamu kenapa ngomel ngomel sendiri? Tanya
papaku kebingungan
“eh papa, aku gpp ko” aku mengaruk leherku hehe
1 bulan berlalu begitu sangat cepat hingga Semakin
hari, aku dan steve semakin dekat. Kita selalu mengabiskan waktu bercanda gurau
bersama. Dia juga telah mengajarkan aku b.inggris sehingga niali yang aku dapatkan
diluar dugaan. Kini aku menyukai b.inggris berkat steve.
Tiba tiba poselku berbunyi “ping”
Betapa terkejutnya aku saat aku melihat pesan dari
steve yang berisi
Steve Jaya Kusomo
Anya tolong aku, aku kecelakaan di taman
jl.subroto. aku ga bisa bawa mobil, jemput aku sekarang :’(
Dengan tergesa gesa aku berpamitan meninggalkan
rumah dan mulai mengeluarkan mobilku dari perkarangan rumah. Aku menyetir
gelisah dan panic memikirkan apa yang terjadi dengan steve.
Sampainya di taman, aku mulai berlari kearah kemurunan,
dan aku yakin itu adalah steve.
Aku berlari dengan penuh air mata. “steve bertaham
steve”.
Saat aku berusaha menyalip untuk masuk ke keramaian
tersebut betapa terkejutnya aku. Kulihat steve berdiri tegak tanpa luka apapun
di tengah sebuah tumpukan ice cream coklat membentuk love. Dia tersenyum
kerahku dan mulai bernyanyi dengar gitarnya
Aku jatuh cinta
kepada dirinya, sungguh sungguh cinta oh apadanya. Tak pernah ku ragu, namun
aku tetap menunggu sungguh aku jatuh cinta kepadanya.
ku usap air mataku dengan dengan kedua tanganku.
Kini air mata itu berubah menjadi senyuman.
Setelah steve berhenti bernyayi, ada sebuah anjing
pudel yang menghampiriku dengan sebuah surat berwarna merah muda di mulutnya.
Aku mengelus anjing itu, mengambil surat itu dan mulai membacanya
Will you be my girlfriend?
Aku menatap steve dengan magerutkan dagiku, aku
tidak mengerti maksud dari surat tersebut. Benarkah steve meningankan aku menjadi
kekasihnya.
Semua yang ada disitu bersorak “terima terima
terima……..terima terima”
Belum sempat aku menjawab pertanyaan itu, aku
dikejutkan lagi dengan 10 anjing pudel yang menggigit setangkai mawar merah dan
menyerahkan kepadaku.
Sepuluh tangkai mawar dan surat kini tlah ada di
tanganku, aku mengahampiri steve dan
“iya, aku mau”
Semua orang bertepuk tangan gembira.
Steve memeluk tubuhku erat dan mencium keningku.
“ice cream ini yang pernah kamu kasih ke aku waktu
pertama kali kita ketemu, anjing itu yang membuat aku mengenalmu.”
Aku tak bisa berkata apa apa lagi selain tersenyum
bahagia.
Tiba tiba dorrrrrrrr sebuah kembang api bersinar di
angkasa dengan tulisan I Love You Anya
Aku benar benar bungkam, ku peluk lagi tubuh steve
Hari itu adalah hari yang benar benar bahagia dalam
hidupku, orang yang aku cintai kini telah resmi menjadi milikku. Aku benar
benar bahagia memilikinya. Pria baik, jujur, dan tampan yang telah merebut
hatiku. Hari hariku telah berubah indah dan penuh dengan warna.
Disekolah
Ketika aku dan steve sedang makan di kantin, tiba
tiba bara datang mengahajar steve
“Buk buk buk”
pukulan itu mengenai wajah steve
“lo jadi anak baru ga usah beragu” bara terus
memukul steve
Aku mencoba mereraikan perkelahian mereka, namun mereka
benar benar tak bisa di rerai.
“lo udah ngerebut anya dari gue, pecundang” ucap
bara
steve membalasa pukulan bara tanpa ampun
Aku panic, aku bingung apa yang harus aku lakukan.
Mereka saling pukul, dan bukkkkkk. Pukulan bara
mengenai wajahku.
Akhirnya mereka mengehentikan perkelahiannya namun
hanya untuk beberapa detik saja, karena steve benar benar marah bara melukai
orang yang ia cintai.
“apa apaan lo mukul cwe gue’” steve penuh emosi dan
mengahajar bara lagi
Beberapa murid lainya menghampiri perkelahian
mereka,
“hentikan…………………” aku berteriak
Steve menghampiriku dan memegang wajahku “sayang
kamu gpp”
Aku tersenyum kepada steve walau dengan air mata
yang mengalir
Bara bersujud di kakiku “Anya, aku minta maaf, aku
ga sengaja”.
Aku tidak memperdulikan ucapan bara.
“anya please maafin aku nya, aku sayang sama kamu.”
Bara mengucapkan kalimat itu dengan nada lembut. “Semuanya gara gara pecundang
ini, yang merebut kamu dari aku” bara menunjukan jari tengahnya kearah steve
dan nada suaranya berubah menjadi sangat keras.
“aku ga mau lihat kamu lagi bar”
Aku berlalu meninggalkan bara yang masih terduduk
kaku sambil mengacak acak rambutnya sendiri. Ia bahkan tidak memperdulikan
seberapa banyak orang yang memperahtikanya.
Sejak kejadian itu bara tidak lagi berani
mengganguku dan steve. Ia telah merelakan aku bersama orang yang aku cintai
bahagia.
3 tahun berlalu, aku dan steve menjalin hubungan
tanpa kendala apapun. Bahkan kami nyaris tak pernah bertengkar karena apapun.
Hubungan kami berjalan sangat baik.
Hingga pada suatu hari semuanya berubah, aku tak
lagi mengenal sesosok steve yang menyenagkan, romantis, dan perhatian.
Aku merasa ia telah berubah, aku tidak mengetahui
kesalahan apa yang aku lakukan. Kini ia sering membatalkan janji, jarang
meberikan kabar, bahkan ia terlihat menjauhiku di sekolah.
sepulang sekolah diruang kelas
Aku menghampiri bangku steve, karena kini ia tidak
lagi duduk di sebelahku.
“steve, aku punya yah sama kamu?” aku memegang
tangan steve
“engga ko sayang” jawabnya singkat dan melepaskan
genggamanku
“kamu kenapa ngejauhin aku, kamu udah bosen sama aku.
Steve liat aku?”
Steve baru mengangkat wajahnya kearahku
“ aku ga bosen sama kamu sayang, aku Cuma pengen
sendiri” ia mulai tersenyum
“yang, maafin aku yah. Aku mau kita yang dulu lagi”
tanpa kusadari air mataku terjatuh
“kita kan masih kaya dulu, udah yah jangan nagis”
steve mengusap air mataku
Aku memegang tangan steve yang masih menempel di wajahku.
Aku mengahmpiri wajah steve yang masih terlihat
dingin menatapku, mata itu tidak lagi penuh cinta. Bahkan ia terlihat sperti ia
tak mengenalku. Aku memberanikan diri untuk semakin mendekati wajah steve,
namun steve membuang wajhnya seolah ia
menolakku.
Dia langsung berdiri dari temapt duduknya “aku
pualng duluan yah sayang”
Aku menarik tangan steve dan memeluknya”aku sanyang
kamu steve”
Steve melepas pelukan itu, pelukan yang sebelumnya
tak pernah ia lepas.
Dia berjalan meninggalkanku.
3 hari beralalu steve tidak masuk sekolah dan tak
pernah mengbariku. aku takut hal buruk terjadi padanya. Aku berusaha menelvonya
namun tidak aktif. Kucoba datangi tempat tingganya namun pembantu dirumahhnya
berkata bahwa steve dan keluarga sedang ke luar kota lantaran urusan pekerjaan.
Hingga suatu sore ponselku berbunyi “ping”
Steve Jaya Kusomo
Sayang kita ketemuan di taman biasa yahh.
I love you
Aku benar
benar bahagia mendapat pesan itu, pesan cinta yang telah lama tak ada. Aku
bergegas mengeluarkan mobilku menuju salon langgananku.
“malam ini aku harus benar benar cantik di hadapan
steve” kataku sendiri
Aku juga mampir di sebuah mall untuk membeli dress
dan sepatu baru untuk menambah anggun penampilanku.aku benarbenar tidak sabar
menunggu mlm itu.
Akhirnya pukul 19:00 steve telah menungguku di
taman.
Aku melihat steve duduk di sebuah bangku yang
mengahap air mancur tempat dimana ia menyatakan perasaannya dulu. Aku menutup
matanya dari arah belakang.
Dia memegang tangaku “sayanggggg”
Aku melepas tangaku dan duduk di sampingnya “kamu
udah lama nunggu yah yang?”
“Aku juga baru sampai yang”
“sayang aku cantik ga malam ini?” aku mengucapkan
itu karena sudah lama steve tidak pernah lagi memujiku.
“sayang aku mau ngomong sama kamu” wajah steve
mendadak serius
Aku menyerongkan tubuhku untuk mengahap
steve”ngomong apa sih sayang” aku mencubit pipi steve
“kamu inget ga tempat ini?” Tanya steve
“eh ehh” aku mengagukan kepala
“ini temapt dimana kita pertama ketemu dan……………….”
Sebelum steve melanjutkan kata katanya, aku memotong ucapannya.
“iya waktu itu kamu di kejar Jack anjing kesayangan
aku, terus aku kasih kamu ice cream sebagai permohonan maaf aku
terus……………………………” ucapanku di putus oleh steve
“yang dengerin aku dulu”
“terus tempat ini jadi saksi bisu cerita cinta kita,
kamu nembak aku di air mancur ituu.kamu roamantis bangettttttttttttttt, tempat
ini juga tempat dimana kita selalu merayakan anniversary kita, aku kangen
banget sama masa masa itu terus…………………………” aku mau melanjutkan ucapaku di putus
lagi oleh steve
“yang bisa ga kamu kasih kesempatan aku buat
ngomong”
“oke oke” aku memegang tangan steve
“tiga tahun kita jalanin semua, 3 tahun kita
bareng2, 3 tahun kita habisin waktu kita.dan aku sekarang aku mau jujur sama
kamu. Kalo aku udah ga bisa sama sama lagi sama kamu. Temapt ini juga bakal
jadi tempat perpisahan kita”
Aku tertawa kecil menatap wajah steve hehehe”aku tau
kamu becanda yang , selera humor kkamu tinggi juga yah yang”. Aku mencubit pipi
steve
“aku lagi ga becanda anya, aku serius. Aku udah ga
ada rasa lagi sama kamu. Aku udah mencintai orang lain”.
Aku meneteskan air mata, dengan reflexnya aku
menutup wajhku dengan kedua tanganku.
Aku menarik nafas dalam dalam hemmm mmm “semudah itu kamu ngomong
steve, kamu ninggalin aku buat orang lain steve”
“Anyyyyaaaaaaaaaa akuuuuu……………..”
“diem steve, aku gam mau lagi ngedenger penjelasan
apapun dari kamu. Kamu ga bisa menghargai aku steve. 3 taun steve 3 taun bukan
waktu yang sebentar buat kita, tapi kamu ngancurin semuanya dalam 1 hari.
Dimana hati kamu steve dimanaa?” aku memukul tubuh steve
Steve hanya diem seribu bahasa
“aku tau selama ini kamu jauhin aku, kamu udah
berubah ga kaya dulu karena kamu ada cwe lain. Iya kan?” aku tak mampu menahan
emosiku hingga suraku mendadak tinggi
Tanpa sepatah katapun steve meninggalkan aku yang masih
dengan emosi dan air mata.
Aku berteriak sekuat mungkin supaya steve
mendenagrku “akuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu benciiiiiiii sama kamu steve”.
Sejak malam itu aku benar benar kacau, hidupku
berantakan.
Disekolah
“Anya, kamu kenapa?” Tanya bara
Aku benar benar tak memperdulikan bara
Bara menghampiri salah seorang sahabatku yang
bernama gita
“git, akhir2 ini anya beda. Dia kenapa? Gue kawatir
bgt sama dia”
“emang lo ga tau?”
Bara hanya mengangkat bahu “kenapa git”
“gue kasian sama anya, akhir akhir ini dia seing
bengong, dia selalu bungkam mulut. Orang tuanya cerita sama gue kalo anya
berubah semenjak dia di putusin steve karena steve suka sama cwe lain”.
“brengsekkkkk” bara memukul bangku yang ada di
hadapannya.
Dia berlari mencari steve di lapangan basket. Tiba tiba dia menghajar steve tanpa ampun
“brengsekk lo udah nyakitin hati orang gue sayang.”
Steve tidak membalas pukulan bara. Wajah steve benar
benar memar, darah keluar dari sudut bibirnya.
Pertengakaran itu di rerai oleh siswa lainnya.
“kalo lo gak bisa jaga anya, kenapa lo mulai
semuanya brengsek, kenapa lo nyakitin dia, ninggalin dia demi cwe lain”. “dasar
pecundang bodoh”. Badan bara di tahan oleh 5 siswa yang ada disekitar.
“lepasin gue!!!!” bara melepaskan tangan orang orang
yang berusaha menahannya. Ia berlalu meninggalkan steve.
Satu bulan berlalu kini anya telah kembali semperti
semula, karena dukungan bara, keluarga dan sahabatnya. Ketika anya, bara, dan
gita sedang ke rumah sakit untuk menjenguk temannya. Tiba tiba ia berpapasan
dengan steve, pria yang telah lama pindah sekolah sejak ia di hajar oleh bara.
Steve berjalan dengan seorang wanita. Bara berusaha
untuk mengalihkan pandangan aku untuk tidak melihat mereka.
“bar, aku gpp ko”
“tapi anya…………”
“aku udah ga lagi perduli sama dia, aku punya kalian
yg selalu support aku” aku memuluk tubuh bara dan gita.
3 hari setelah pertemuannya secara tidak sengaja
dirumah sakit. Tiba tiba steve mengirimkan pesan singkat kepada anya.
Anya kaget dan tidak mengerti, apa maksud dan tujuan
steve menghubunginya dan mengajaknya bertemu di taman tempat biasa. Apa mungkin
dia menginginkanku kembali? Kembali setelah apa yang ia lakukan kepadaku.
Apakah dia hanya ingin menggagalkan usahaku untuk melupakanya dan terus
mempermainkanku. Kenapa kamu kembali disaat aku telah melupakanmu.
Steve Jaya Kosumo
Anya temui aku di taman tepat jam 12
petang ini.
Aku menelvon gita untuk meminta pendapat, apakah aku
harus datang atau tidak. Dan gita menyuruhku untuk menemui steve untuk
memastikan apa yg ingin ia lakukan. Bara juga mengatakan hal yang sama dengan
gita.
Tepat jam 12 petang aku berada di taman, aku benar
benar terkejut taman itu benar benar gelap tak ada cahaya apapun. Aku kesulitan
untuk melihat keadaan sekitar. Hatiku benar benar berdebar kencang, kejutan apa
yg akan dia lakukan kepadaku.
Tiba tiba dua orang manggandeng tanganku membawa aku
menuju air mancur, mereka mengenakan topeng. Saat aku berdiri tepat di depan
air mancur. Tiba tiba kulihat cahaya di langit bertuliskan Happy Birthday Anya
Aku benar benar terkejut, karena aku lupa bahwa itu
adalah hari ulang tahunku. Lampu satu persatu mulai menyala
berwarna warni, taman itu terlihat begitu cantik. Ternyata taman itu benar
banar ramai, keluarga steve berkumpul disana dan kulihat beberapa teman sekelasku
ikut hadir. Terutama gita dan Bara. Aku tidak menyangka mereka berada disana,
karena mereka menolak saat aku mengajaknya untuk ikut bersamaku.
Air mancur yang
bertabur lilin indah di dalam kolamnya. Sebuah kue ulang tahun telah ada di
hadapanku. Aku bingung apa yang akan terjadi, kenapa steve melakukan hal
romantic lagi saat ini. Apakah dia akan melamarku di hari ulang tahunku ini.
Apa mungkin dia pura pura meniggalakanku karena untuk mensukseskan misinya. Ahh
rasanya tidak mungkin.
Banyak pertanyaan
yang terlontar di hatiku, ku tatap sekitarku, namun aku tak mendapati steve, apakah
steve akan keluar dengan menunggangi kuda dan meberikanku kejutan lagi.
Aku mendengar
mereka semua bernyanyi selamat ulang tahun untukku, mereka terlihat ikut bahagia
mereyakan ulang tahunku. Lagi lagi aku mencari sesosok steve di tengah
keramain. Namun tak ada, lagu itupun telah selesai di nyanyikan.
Lagi lagi aku
terkejut saat sebuah film terputar melalui sebuah layar infokus yang begitu
besar. Film yang berisi foto foto aku dan steve dan semua kenangan kita. Aku
meneteskan air mata.
Video itu selsai.
aku benar benar
tidak mengerti “pembohonggggggggggggg” aku menangis sambil marah
“mana steve, dimana
dia? Belum puas dia nyakitin aku?” emosiku benar benar tak bisa ku tahan. Aku
mengahancurkan kue ulang tahun itu dengan tangaku.
Aku berniat untuk
meninggalkan taman itu dengan penuh kekesalan. Namun tanganku di tarik oleh
seorang wanita. Wanita itu benar benar familiar di mataku. Dia adalah wanita
yang aku lihat bersama steve di rumah sakit.
“kamuu……..” aku
menunjuk wajah wanita itu
“anya tahan emosi
kamu”
“eh kamu diem yah,
bilang sama pacar kamu steve. Saya ga mau kenal lagi sama dia”.
“anyyaaaaaaaaa…
dengarin aku, anya”
“kamu yang harus
denger aku, apa maksud dari ini semua, disaat aku udah lupain luka yang aku
rasain salama ini, dia dateng lagi. Apa dia mau bikin aku sakit untuk yang
kedua kalinya”.
Bara mengahmpiriku
dan memelukku.”anya tenang yah”
Aku memeluk tubuh
bara”bara, dia jahat. Dia mau mainin perasaan aku lagi” aku mengis dalam
pelukan bara.
Bara menuntunku
kearah tante anggi (mamahnya steve) yang meneteskan air mata. Aku benar benar
bingung kenapa semua yang ada disitu menagis. Apa karena aku mengacaukan suasana
pesta itu.
Tante anggi memelukku erat “steve udah ga ada
anya”.
“maksud tante?”
suaraku begitu lemah
“steve udah
meninggalkan kita semua”.
Aku melepaskan
pelukan tante aanggi .”ga mungkin tante, ga mungkin”
Tante anggi
memutarkan film yang kedua ucapan ulang tahun dari steve untuk anya, steve
benar benar terlihat sangat pucat. Dia berbaring di sebuah tempat tidur dengan
infusan dan selang di hidungnya. Suaranya benar benar berat seperti ia
merasakan kesakitan yang dalam.
Anya selamat ulang tahun yah yang ke 17,
semoga kamu panjang umur, terus sehat, makin cantik, pinter dan semua yang
terbaik buat kamu.
Maafin aku buat semua kesalahan yang aku
lakukan selama ini, aku sayang sama kamu melebihi dari apa yang kamu tahu. Aku
mencintai kamu seperti udara yang akan selalu aku hirup, kecuali saat aku tak
lagi mampu bernafas.
Anya, andai kamu tahu tepat di hari ulang
tahun kamu ini. Aku ingin banget melamar kamu untuk menjadi istri aku. Tapi aku
ga bisa anya, aku ga akan punya waktu selama itu.
Mungkin ini suara terkahir aku buat kamu,
aku ga kan lagi bisa ngeliat senyum manis di wajah kamu, menggengam tangan
kamu, dan memuluk kamu lagi.
Kemoterapi yang aku jalani selama ini ga
sesakit apa yang aku rasain saat aku liat kamu nangis. Anya andai kamu tahu
kalo aku berat banget saat aku jauh dari kamu. Aku bener bener tersiksa saat
aku harus berbohong kalo aku mencinta yang lain. Aku melakukan semua ini,
karena aku pengen kamu bahagia. Aku ga mau ninggalin kamu dalam keadaan kamu
mencintaiku, karena itu bakal nyakitin hati kamu. Aku lebih baik di benci kamu
agar kamu lebih mudah melupakan aku.
Anya aku cinta kamu.
Film itu tidak
selesai sampai disitu, aku melihat saat dimana steve beberapa kali keluar masuk
rumah sakit untuk kemoterapi dan check up, aku juga melihat bagaimana usaha dia
untuk membuat semua ini, kejutaan ini dalam kedaan yang benar benar
menghawatirkan.
Amarahku berubah
menjadi penyesalan. Aku tak mampu lagi berdiri, aku tertatih dan berteriak
histeris “steve …………………………maafin aku”.
Tante anggi
memelukku dan membangunkan tubuhku. “steve nitipin ini buat kamu”
Aku membuka kotak
itu yang berisi cincin dan memakainya. Aku memeluk tante anggi
“tante maafin aku”.
“kamu inget, waktu
steve ga dateng jemput kamu buat nonton? “ kata tante anggi
“dia bukan ingkarin
janji, tapi dia drop. Dia dilarikan kerumah sakit dan ga sadarkan diri. Bahkan
dalam kedaan sakit sekalipun, dia selalu berusaha untuk membuat kamu bahagia.dia
berusaha buat nepatin janjinya buat nemuin kamu. Dia gam au buat kamu kecewa. Tapi
tante larang karena dia bener2 lemah.”
“tante, andai aku
tahu kalo steve sakit, aku pasti nemenin dia
buat support dan nyakinin kalo dia bakal sembuh dan ga nyerah sama
semuanya.”
“kamu ga perlu
nyalahin diri kamu, kamu cukup menyadari betapa cintanya dia sama kamu”.
“cwe yang kamu liat
dirumah sakit itu, dia dewi dia sepupu steve. Saat itu steve baru sadar dari
komanya selama 1 minggu. Dan saat kamu datang kerumah, sebenernya kita bukan ke
luar kota tapi kita di rumah sakit untuk kemo penyembuhan steve”.
Sesampainya dirumah
aku langsung berlari menuju gudang, aku membongkar kardus yang berisi semua
kenangan aku bersama steve. Foto foto yang udah aku gunting aku susun kembali
meski tak sempurna, baju dan boneka yang telah aku hancurkan aku jahit kembali
dengan tangaku. Dan semua yang telah hancur, aku perbaiki. Sebagai mana
perasaanku yang dulu benci kini telah berubah menjadi cinta.
Sejak saat itu aku
benar benar menyesali dan belajar untuk tidak mempercayai apa yang aku lihat
dan apa yang aku dengar. Karena perasaan dan hati tak akan pernah membohongi
diri. Andai aku tau kalo waktu yang kamu miliki singkat, aku ingin menciptakan
kebahagiaan disetiap detiknya. Steve kamu memang udah ga ada, tapi cinta aku ke
kamu akan selalu ada disini, dihatiku.
The end